Ah! Masa Sih, Hewan-Hewan Akuatik Bisa Merasakan Sakit?
Tidak jauh berbeda dari manusia, hewan juga memiliki beragam tingkat daya ingat loh. Beberapa hewan punya daya ingat yang sangat kuat, sehingga memungkinkan mereka ntuk belajar, beradaptasi, dan bertahan dalam kondisi lingkungan yang tak menentu.
Tahukah kamu? Ternyata bukan hanya gajah, yang memiliki ingatan yang kuat. Salmon juga! Bahkan, ikan yang hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik ini mampu mengingat rute beberapa ribu kilometer panjangnya, meskipun mereka hanya melewatinya satu kali. Mengesankan sekali, bukan?
Banyak fakta menarik tentang hewan akuatik, namun sayangnya keberadaan mereka seringkali terabaikan dalam pembahasan mengenai isu kesejahteraan maupun hak hewan. Para pendukung perikanan dan pertanian mungkin berpendapat sebaliknya.
Menilik latar belakan inilah, sejak 2017 organisasi-organisasi di berbagai penjuru dunia menyuarakan isu seputar hewan akuatik setiap Sabtu terakhir di bulan Maret dalam World Day for the End of Fishing and Fish Farming (WoDEF), yang tahun ini jatuh pada tanggal 30 Maret 2024.
Mengapa ada WoDEF?
- Karena ikan dan hewan akuatik lainnya sering kali tidak diakui sebagai individu.
- Karena mereka tidak dilindungi dengan cara apa pun.
- Karena sebagian besar hewan yang dibudidayakan dan ditangkap adalah hewan akuatik yang dibunuh untuk konsumsi manusia atau untuk memberi makan hewan yang diternakkan lainnya.
- Karena nasib mereka tidak diketahui oleh publik dan sering diabaikan oleh kampanye hak-hak hewan.
Jadi, WoDEF diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesejahteraan dan hak hidup hewan akuatik. Ikan, kepiting, gurita, dan sebagainya, merupakan makhluk sentient. Artinya, mereka memiliki kapasitas untuk mengalami perasaan positif dan negatif seperti kesenangan, kegembiraan, kesakitan dan kesusahan yang penting bagi individu. Mereka juga secara sadar dapat menghindari rasa sakit.
Bagimana, sudah cukup menjawab, bukan? Supaya lebih paham, silakan buka selebaran ini yaa.